Ini keluhan pertama gue dalam road-to-wedding. Sebaiknya gak gue sebut sebagai keluhan kali ya, lebih tepatnya 'keribetan'. Keinginan CPP (dan CPW) tentunya semua dijalanin pelan-pelan. Kita berdua mau benar-benar involved dalam proses menuju ke akad nikah dan resepsi. Walaupun sebenar-benarnya, dalam hati kecil, kita berdua gak mau diadain resepsi yang besar. Cukup keluarga dan teman terdekat dengan konsep garden party yang jauh dari kesan formal. Dengan konsep seperti itu, mungkin 500-600 pax sudah lebih dari cukup.
Tapi kita gak boleh lupa kalo our parents memegang peranan major disini. Pernikahan kita adalah 'pesta' mereka. Kita gak ngebantah dan pada akhirnya harus undang lebih banyak orang. Senang juga karena semakin banyak orang, semakin banyak doa, tapi semakin banyak yang musti diurus dan semakin banyak dana yang dikeluarkan. Memang seperti itu.
Yang gak enak adalah, gue ngerasa dapet tekanan. Dan ditekan itu gak enak. Pihak yang satu maunya cepat-cepat diurus dan itu bertolak belakang sama maunya CPP dan CPW. High urgency. Semuanya jadi diburu-buru. And it's pissin me off.
Karena gue dalam posisi gak mungkin gak cerita perkembangan proses ini ke keluarga gue. Dengan seribu satu alasan, gue memang harus cerita. Tapi karena gue cerita, jadi gue juga yang disuruh buru-buru, setelah gue diburu-buru, gue pasti cerita ke CPP, setelah gue cerita ke CPP, si CPP yang akan ngerasa diburu-buru.
Ngapain sih?
Tujuannya apa sih?
Akhirnya we took a time off. Hari dimana gak mikirin semua ini. CPP menyibukkan diri sendiri, and so did I.
Gue perlu menyelaraskan semuanya untuk pelan-pelan berjalan, berproses, menunggu, seluruh pihak harus bisa berkoordinasi dengan baik. Gak ada yang buru-buru, karena gak ada yang kita kejar.
*sigh*
I know it's just a phase. Mudah-mudahan rencana untuk beribadah ini dilancarkan oleh Allah SWT.
Aamin YRA.